Rabu, 23 Maret 2011

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.

Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?

Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).

Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.

Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?

Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.

Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.

Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.

Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?

Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:

Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.

Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.

Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”

Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:

يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.

“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)

Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)

Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.

Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?

Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره

“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).

Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.

Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102

“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)

Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?

Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.

Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?

Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan pada hadits lain beliau bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.

“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67

“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)

Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)

Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.

Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…

Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.

***

Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com

Footnote:

1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismilahiirrohmaniirrohiim
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada nabi dan RasulNya Muhammad sallallahu ‘alaiwasalam.
Terima kasih kepada moderator yg telah memberikan kesempatan pada saya untuk bergabung dg kajian muslimah pada hari ini
Sebelumnya saya mohon maaf jika materi yg akan disampaikan kali ini ada yg sudah pernah membaca/mendapatkannya. Namun saya berharap semoga kita semua tetap bisa mengambil hikmah dari materi kali ini. Terutama untuk diri saya pribadi.
Untuk tema materi kali ini saya ingin menyampaikan tentang “ Cinta Dalam Pandangan Islam”, diambil dari buku karangan Abdullah Nasih Ulwan
Arti Cinta
Cinta adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya hati org yg mencintai pada pihak yg dicintainya, dg semangat yg menggelora dan wajah yg selalu menampilkan keceriaan.
Cinta dlm pengertian spt ini mrpk persaaan mendasar dalam diri mns, yg tdk bisa terlepas dan merupakan sesuatu yg essensial. Dlm banyak hal, cinta muncul utk mengontrol keinginan ke arah yg lebih baik dan positif. Hal ini dpt terjadi jk org yg mencintai menjadikan cintanya sbg sarana utk meraih hasil yg baik dan mulia guna meraih kehidupan sbgmn kehidupan org2 pilihan dan suci serta org2 yg bertaqwa dan selalu berbuat baik.
Apakah Islam mengakui cinta?


Krn Islam adalah agama yg fitrah, maka Islam mengakui ttg hal ini. Hal yg sangat mendasar dalam diri manusia. Namun Islam membagi beberapa tingkatan ttg cinta. Dan tingkatan2 cinta ini akan selalu ada dalam kehidupan ini sampai saatnya bumi dan seisinya dihancurkan oleh Allah.

Adapun dasar ttg tingkatan cinta dalam Islam, adalah firman Allah pada QS. 9 (At Taubah): 24).
“Jika bapak2, anak2, saudara2, pasangan2, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yg kalian usahakan, perniagaan yg kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah2 tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 yg fasik”

Cinta pada tingkat tertitinggi adalah cinta kepada Allah, rasulNya dan jihad dijalanNya.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada ortu, anak, keluarga, pasangan dan saudara.
Adapun cinta yg paling rendah adalah cinta yg lebih mengutamakan harta, keluarga, daripada cinta kepada Allah, RasulNya dan jihad dijalanNYa.
Hikmah dari Cinta:
1. Cinta adalah proses ujian yg keras dan pahit dalam kehidupan manusia. Apakah cinta itu dalam perjalanannya akan menghantarkannya kepada jalan yg mulia atau menghempaskannya kepada jalan yg hina.
2. Jika tidak ada cinta maka di dunia ini tidak akan ada inovasi, pembangunan dan peradaban.
3. Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan interaksinya dengan sesama manusia.

# Ketika cinta diarahkan kpd kebaikan, mk cinta dapat membawa keutuhan, perdamaian, kebaikan pada kehidupan bermasyarakat.
# Cinta yg ditumbuhkan oleh factor keimanan, maka akan menghasilkan berbagai hal yg mengagumkan. Dapat mengubah sejarah, menegakkan puncak kejayaan dan kemuliaan dunia. Sebagai contoh adalah kehidupan generasi muslim pada masa dahulu.
Dan masih banyak lagi hikmah yg lain dari adanya rasa cinta pada diri manusia.

Fenomena yg timbul dari tingkatan2 cinta yg ada akan menimbulkan efek yg berbeda
Pada fenomena tingkatan cinta yg tertinggi, maka akan membuat seseorg dalam hidupnya untuk selalu mendahulukan cinta kepada Allah , RasulNya dan jihad dijalannya. Dalam kehidupannya sehari2 tidak ada orientasi selain kepada Allah. Dia akan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yg telah Allah tetapkan adalah yg terbaik bagi manusia Bahwa Allah lebih mengetahui daripada makhluknya. Kemudian, bagi seseorg yg sudah merasakan nikmatnya iman, maka dia akan selalu meneladani kepribadian Rasulluh, mencintai Rasululluh, kmdn dia juga akan mencintai jihad dijalanNya. Akan berjuang dengan segala apa yg dia miliki.

Firman Allah pada Qs. 28:68.
“Rabbmu menciptakan apa yg Dia kehendaki dan memilih (seorg Rasul diantara hambaNYa). Sekali2 tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan MahaTinggi dari apa yg mereka persekutukan (denganNya)
Qs. 33: 36
“Tidaklah patut bagi seorg mukmin baik laki2 maupun perempuan jika Allah dan RasulNya telah menetapkan bagi mereka suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yg lain dalam urusan mereka…”
Qs.2:140
“Apakah kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah?…”
Qs. 2 : 282
“…dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Adapun dampak yg disebabkan oleh cinta tingkat menengah dalam membentuk karakter individu, keluarga, dan masyarakat telah amat nyata. Jika tidak Allah ciptakan cinta pada suami –istri maka tidak akan tercipta keluarga, tidak akan lahir anak-cucu, tidak akan terjadi proses mengasuh, mendidik dan memelihara anak.Jika tdk Allah ciptakan cinta pada anak, niscaya dalam jiwanya tidak akan ada semnagat kekeluargaan, tidak akan kokoh iktakan kekeluragannnya, tidak akan mengasihi saudaranya. Jika tdk Allah tanamkan rasa cinta pada manusia maka, mk tidak akan tercipta hubungan social antar bangsa yg dibangun atas prinsip ta’aruf (saling mengenal)
Dengan demikian cinta tingkat menengah ini amat penting untuk menciptakan kemashalatan pribadi dan keluarga khususnya dan untuk merealisasikan kemaahalatan antar bangsa dan seluruh ummat manusia pada umumnya.
Firman Allah tentang hal ini terdapat pada Qs. 49:10
“Sesungguhnya orang2 mukmin itu bersaudara…”
Qs. 49 : 13
“ Wahai manusia seseungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari jenis laki2 dan perempuandan Kami telah menjadikan kalian berbangsa2 dan bersuku2 agar kalian saling mengenal…”
Hadits riwayat Bukhari-muslim
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya .., hendaklah dia menghormati tamunya”
Dan masih banyak lagi ayat dan hadist yg menceritakan tentang hubungan antar manusia.

Fenomena Cinta tingkat rendah
Cinta jenis ini ada beberapa macam:
1. Mencintai thougut dan sesembahan selain Allah, seperti menyembah manusai, batu dsb.
Qs. 2: 165
“Diantara manusia ada orang2 yg menyembah tuhan2 selain Allah. Mereka mencintai tuhan itu sebagaimana mereka ( org2 mukmin yg mukhlis) mencintai Allah. Adapun org2 yg beriman jauh lebih besar cintanya kepada Allah (disbanding cinta org2 kafir terhadap tuhan2 mereka)…”
2. Menjalin tali kasih kepada musuh2 Allah.
Qs. 60:1
“Hai org2 yg beriman, jgnlah kalian menjadikan musuhKU dan musuh kalian sebagai teman2 setia, yg kalian sampaikan kepada mereka (rahasia org2 mukmin) karena kasih sayang (kepada mereka), padahal sebenarnya mereka telah ingkar terhadap kebenaran (kitab dan Rasul) yg datang kepada kalian..”

3. Mengumbar syahwat dan berkubang dalam Lumpur kekejian dan kehinaan.
Qs.3:14

“Dijadikanlah indah pada (hati) manusia kecintaan kepada apa2 yg diingini, yaitu wanita2…”
4. Mencintai ayah,ibu,anak, istri, suami, keluarga, karir, tanah air melebihi cintanya kepada Allah, RasulNya dan Jihad dijalannya.
Qs.9:24.
“Jika bapak2, anak2, saudara2, pasangan2, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yg kalian usahakan, perniagaan yg kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah2 tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 yg fasik”

Nabi salallahu ‘alaihiwassalam bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorg dari kalian hingga aku lebih dia cintai daripada bapak-ibunya, anaknyadan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Menuhankan hawa nafsunya,
Qs. 45:23
“ Bagaimanakah pendapatmu tentang org menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membirakannya sesat berdasarkan ilmuNya?…
Dengan demikian bagi seorang mukmin yg telah diliputi oleh manisnya iman, maka ia tidak akan rela jika dirinya diliputi oleh cinta pada tingkatan yg rendah yg akan membunuh karakter manusia dan menghancurkan kemuliaannya. Bahkan ia akan menjaga kesetiaannya hanya kepada Allah saja. Dia akan menjaga cintanya untuk tidak akan memberikannya kepada mush2 Islam, Dia akan menjaga syahwatnya, dan tidak melakukannya dijalan yg bahtil.Dia tidak akan mencintai kekayaannya, pasangan, anak, orag tuanya, keluarganya, kedudukannya melebihi cintanya kepada Allah, RasulNya dan jihad dijalanNya.
Pada akhirnya hanya diri kita sendiri yg akan menentukan pada tingkatan cinta yg mana kita berada. Dan hal ini hanya Allah dan diri kita saja yg tahu.
Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita agar tidak terjebak pada cinta tingkat rendah.
Ini saja yg biasa saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan. Kebenaran hanyalah milik Allah SWT.

Selasa, 22 Maret 2011


~::*SANDAL JEPIT ISTRIKU(BAINATI JANNATI )*::~

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Selera makanku mendadak punah.

Hanya ada rasa kesal dan jengkel yg memenuhi kepala ini. Duh ....

betapa tidak gemas ,dalam keadaan lapar yg memuncak seperti ini,makanan yg tersedia tidak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang,

sedang perkedelnya asin nggak ketulungan. ''Ummi...Ummii,kapan kau dapat masak dgn benar?

.....Selalu saja, kalau tak keasinan... kemanisan, kalau tak keaseman...ya kepedesan!

'' Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tidak mennggerutu. ''Sabar bi.....,

Rosulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul...?'' Ucap isrtiku kalem. ''Iya...tapi Abikan manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini....!'' Jawabku dengan nada tinggi. Mendengar ucapanku yang benada emosi,

kulihat itriku menundukan kepaa dalam-dalam.

Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak.

Sepekan sudah aku keluar kota. Dan tentu,

ketika pulang benak ini penuh dgn jumput-jumput harapan untuk menemukan ''baiti jannat'' di rumahku.

Namun apa yang terjadi....? Ternyata kenyataan tidak sesuai dengan yang kuimpikan.

Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling.

Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal burak ( pecah).

Pakaian bersih yang belum di setrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian.... ouwww.... berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari di rendam dengan detergent tapi tak juga di cuci.

Melihat keadaan seperti itu aku hanya bisa ber istighfar sambil mengurut dada. ''Ummi....ummi,

bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini.....?

'' Ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.

''Ummi....istri sholehat itu tak hanya pandai ngisi pengajian,

tapi dia juga harus pandai dalam mengatur segala sesuatu urusan rumah tangga.

Harus bisa masak, nyetrika, nyci, jait baju,beresin rumah....?

'' Belum sempet kata-kataku habis sudah terdenga ledakan tangis istriku yang kelihatan begitu pilu.

''Ahh..... wanita gampang sekali untuk menangis....'' batinku berkata dalam hati. '' Sudah diam Mi,

tak boleh cengeng.

Katanya mau jadi istri shalehat...? Isrti shalehat itu tidak cengeng,'' bujukku hati-hati setelah melihat airmatanya menganak sungai di pipinya. ''Gimana nggak nangis! Baru aja pulang udah ngomel-ngomel terus.

Rumah ini berantakan karena memang ummi tak bisa mengerjakan apa-apa.

jangankan untuk kerja, untuk jalan aja susah. Ummi kan muntah-muntah terus,

ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,'' ucap isriku di selingi isak tangis. '' Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang hamil muda.... ''

Ucap isrtiku lagi, sementara air matanya kulihat tetep merebak

''Bii.... siang nanti antar Ummiii ngaji ya...?'' pinta istriku. ''Aduh, Mi... abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri aja ya?'' ucapku. ''Ya sudah,kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja,

mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,'' jawab isrtiku. ''Lho, kok bilang gitu...?'' selaku. ''Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi di tambah berdesak-desakan di dalam bus dengan suasana panas menyengat.

Tapi mudah-mudahan sih nnggak kenapa-kenapa,''Ucap istriku lagi ''Ya sudah, naik bajai saja,'' jawabku ringan.

Pertemuan hari ini ternyata di undur pekan depan.

Kesempatan waktu luang ini ku gunakan untuk menjemput istriku.

Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindi padanya.

Motorku sudah sampai di tempat istriku mengaji.

Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai.

Ku perhatikan sepatu yang brejumlah delapan pasang itu satu persatu.

Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal.

''Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu,'' aku membathin sendiri.

Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sandal jepit yang di apit sepasng sepatu indah.

Dug! Hati ini menjadiluruh. ''Oh......bukankah ini sandal jepit istriku?''tanya hatiku.

Lalu segera ku ambil sandal jepit kumalyang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tak terasa.

Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah menperhatikan istriku.

Sampai-sampai kemana ia pergi harusbersandal jepit kumal.

Sementara teman-temannya bersepatu bagus. ''Maafkan aku Maryam'',pinta hatiku

''Krek....'' suara pintu terdengar di buka.Aku terlonjak,

lantas menyelinap ketembok samping.

Ku lihat dua Ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjlbab indah nan cerah,

secerah warna baju dan jilbab Umminya.

Beberap menit setelah kepergian dua Ukhti itu, kembali melintas Ukhti-ukhti yang lain.

Namun, belum juga kutemukan Maryam ku.

Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi istriku belum juga keluar.

Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan berjilbab hitam melintas.

''Ini dia mujahidahku!'' pekik hatiku.

Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja.

Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah,

ia hanya memakai baju warnagelap yang sudah lusuh pula warnanya.

Diam-diam hatiku kembali di rayapi perasaan derdosa karena selama ini kurang memperhatikan istri.

Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya.

Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan istriku,

padahal di balik semua itu begitu banyk kelebihanmu,

Wahai Maryamku.

Aku benar-benar menjadi malu pada Alllah dan Rosul-Nya.

Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang istriku tak pernah ku urusi.

Padahal Rosul telah berkata; ''Yang terbaik diantara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya.''

Sedang aku...?Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Alllah menyuruh para suami agar menggauli istrinya dengan baik.

Sedang aku...? terlalu sering mgomel dan menuntut istri dengan sesuatu yang ia tak mampu melakukannya.

Aku benar-benar merasa nenjadi suami terdzolim!!!

''Maryam....!'' panggilku, ketika tubuh berbaya gelap itu melintas.

Tubuh itu lantas membalik kearahku, pandangan matanya menunjukan ketidak percayaan atas

kehadiranku di tempat ini.

Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum.
Senyum bahagia. ''Abi....!'' bisiknya pelan dan girang.
Sungguh, aku baru melihat istriku segirang ini.

''Ah, kenapa tidak dari dulu ku lakukan menjemput istriku?'' sesal hatiku..

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk istriku.

Ketika tahu hal itu, senyum bahagia senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. ''Alhamdulillah....Jazakallahu...,'' ucapnya dengan suara tulus.

Ah, Maryam, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu.

Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh istri zuhud dan 'iffah sepertimu....

Kenapa baru sekarang pula ku tau betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku....
~*WakTu deMi waKtu yang TerLaLaikan*~


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*
¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh..

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.

Hari pertama,tahajudku tertinggal dan aku begitu sibuk akan duniaku hingga zuhurku,
kuselesaikan saat ashar mulai memanggil dan sorenya ku lewati saja masjid
yg mengumandankan azan magrib dengan niat ku lakukan bersama isya itupun
terlaksana setelah acara TV selesai.

hari kedua,tahajudku tertinggal lagi dan hal yg sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

hari ketiga,aku lalai lg akan tahajudku temanku memberi
hadiah novel best seller yg lebih dari 200 halaman dalam waktu tidak 1 hari
aku telah selesai membacanya tapi....
enggan sekali aku menbaca Al-Qur'an walau cuma 1 juzz Al-Qur'an yg 114 surah,hanya 1,2 surat
yg kuhapal itu pun dengan terbata-bata.
tapi...ketika temanku bertanya tentang novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan.

hari keempat,kembali aku lalai lagi akan tahajudku sorenya
aku datang keseletan jakarta dgn niat mengaji
tapi ku biarkan ustadku yg sedang mengajarkan kebaekan kubiarkan ustadku
yg sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
aku lebih suka mencari bahan obrolan dgn teman.
yg ada di samping kiri dan kananku padahal bada magrib tadi
betapa sulitnya aku merangkai kata-kata utk ku panjatkan saat berdo'a.

hari kelima,aku lupa akan tahajudku kupilih shaf paling belakang
dan aku mengelu saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya,
padahal betapa dekat jaraknya aku dgn televisi dan betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam.

hari keenam,semakin lupa akan tahajudku kuhabiskan waktu di Mall
dan bioskop bersama teman-temanku demi memuaskan nafsu mata
dan perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar,
aku lupa...waktu di perempatan lampu merah tadi saat wanita tua mengetuk kaca mobilku,
hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh.


hari ketujuh,bukan hanya tahajudku tapi shubuhku pun
tertinggal aku bermalas2an di tempat tidurku menghabiskan waktu selang
beberapa saat di hari ketujuh itu juga aku tersentak kaget mendengar kabar
temanku kini telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
dan malam tadi dia dgn missccallnya mengingatkan aku tentang tahajud.
kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya,?
padahal dari dulu sayap-sayapnya selalu mengelilingiku dan dia bisa hinggap kapanpun dia mau.

Dari hari kehari,bulan dan tahun yg wajib jarang aku lakukan apalagi yg sunah
kurang mensyukuri walaupun KAU kau tak pernah meminta berkata kuno
akan Nasehat kedua orang tuaku padahal keringat dan air matanya telah terlanjur menetes demi aku.
Ya Allah,andai ini merupakan suatu titik Hidayah walaupun iman ku belum seujung kuku hitam
aku hanya ingin detik ini hingga nafas ku yg saat nanti tersisa tahajud dan sholatku meninggalkan
bekas saat aku melipat sajadahku..Allahuma Amin ya Allah..

sampaikan walaupun satu ayat
::*Di Kala Rasa Lemah itu MengHamPiri *::~


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Memang.

Rasa lemah itu kadangkala menyapa diri.

Ujian-ujian yang datang bertimpa-timpa, kadang kala membuatkan kita rebah dan tersungkur.

Terkadang, cukup satu ujian yang menerpa. Namun, beratnya sudah cukup membuat kita hilang arah.

Jika kita berjaya bangun, dan kembali menyusun langkah, alhamdulillah.

Namun, kadang-kadang kejatuhan yang kita alami itu seakan-akan merenggut segala daya dan upaya kita. Tenaga yang masih bersisa hilang entah ke mana, lantaran harapan buat hari esok yang semacam tiada.

Lalu, masihkah ada sinar harapan buat kita bangkit kembali?

Bagaimana kita menyingkapinya?

Saya percaya, menyuruh orang bersabar tatkala diuji itu jauh lebih mudah, berbanding diri sendiri yang menghadapinya.

Benar. Memang tidak dapat dinafikan. Saya pun pernah berada dalam kondisi itu. Di kala, kata-kata motivasi yang kita sering laung-laungkan kepada orang lain juga ada masanya seakan tidak punya kesan terhadap diri. Keyakinan yang selama kita ini kita pegang pun mampu tergoyah kembali.

Maka di sini, kita dapat melihat kepentingan saling nasihat-menasihati kepada kebenaran dan kesabaran, yang ditekankanNya melalui surah al-Asr.

Seringkali, kata-kata tulus mereka itu jualah yang menyembuhkan semangat diri.

Namun bukan itu yang saya mahu sentuh di sini. Dalam konteks diri kita sendiri, bagaimana seharusnya kita berdepan dengan ujian itu. Bagaimanakah caranya untuk kita memotivasikan diri sendiri?

Ok. Perkara ini kita perlu faham dengan jelas, supaya tatkala kita diuji nanti mudah-mudahan perkongsian ini turut mampu membangkitkan kita kembali.

Mulakanlah dengan bersangka baik kepada Allah dalam apa jua perkara.

Bersangka baiklah.

Yakinlah, Dia tidak menciptakan sesuatu ujian atau bencana itu, hanya dengan sia-sia. Pasti punya hikmah di sebalik peristiwa yang menimpa.

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." - [Surah Al-Baqarah, 2: 216]

Kemudian, sertai kepositifan tadi (bersangka baik) dengan bersabar. Inallaha ma'as sobirin.Kerana sesungguhnya, Allah itu berserta dengan mereka yang sabar.

Sabar.

Dan kelak, kesabaranmu itu pasti akan membuahkan hasil yang bermanfaat. Agar kemudiannya kau dapat merenung kembali hikmah yang Dia susunkan itu, sambil dirimu tersenyum.

Kesilapan kita.

Ada masa kita silap.

Kita rasakan yang kita ini sudah cukup kuat, bagaikan kita ini telah kebal dari sebarang titik-titik kelemahan.

Terkadang, kita rasakan bahawa kita mampu berdiri sendiri sehinggakan kita fikir semua ujian yang datang kepada kita itu, mampu untuk kita selesaikan seorang diri.

Tidak. Saya tidak salahkan kemahuan kita untuk hidup berdikari.

Namun, kita sering lupa bahawa hakikatnya, kita ini hanyalah makhlukNya yang serba lemah dan kekurangan. Mampukah kita menanggung semua ujian itu dengan sendirinya tanpa sebarang bantuan?

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, kerana manusia diciptakan (bersifat) lemah." - [Surah An-Nisa', 4: 32]

Ya. Manusia itu sifatnya tidak akan mampu berdiri dengan sendirinya; jika tidak dia memperoleh kekuatan itu dari Allah.

Bukankah ujian itu datangnya dari Allah? Maka, kepada siapa lagi harus kita kembalikan jika tidak kepada Dia Yang Maha Kuasa?

Namun, silapnya pada kita.

Kita sering menyombongkan diri untuk bersimpuh memohon pertolonganNya.

Kita merasakan diri kita sudah lengkap sempurna. Kuat, berkuasa.

Sedangkan hakikatnya, kita sedikit tidak punya daya jika Dia tidak mengizinkannya.

Wujudnya saat muhasabah.

Manusia jarang sekali mahu bermuhasabah diri. Tatkala disentap dengan ujian yang berat barulah wujud saat mereka kembali berfikir apakah salah silap mereka selama ini. Itupun jikalau mereka sedar.

Maka, salah satu hikmah dari ujian adalah wujudnya masa kita untuk bermuhasabah.

Masa untuk kita merenung kembali sejauh mana kehidupan ini telah dibawa.

Adakah kita masih berada pada landasan yang benar?

Hikmah dari muhasabah ini akan membawa kita melihat dan memikirkan pula hikmah-hikmah yang lain dari ujian tadi.

Baik.

Apakah hikmah yang ingin Dia tunjukkan kepada kita melaluinya?

Manusia itu selalu bersifat lupa diri tatkala diberi nikmat. Namun, tatkala kita diuji dengan sedemikian rupa, barulah kita bersegara kembali mencariNya. Sungguh-sungguh kita mohon padaNya agar dipermudahkan segala kesulitan yang ada. Sedang selama ini, hendak mengingatiNya sebentar pun terasa berat. Astagfirullah, hamba jenis apakah kita ini?

"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan." - [Surah Yunus, 10: 12]

Maka, di situ punya hikmah untuk sama-sama kita renungkan.

Bersangka baiklah kepada Allah atas ujian yang menimpa kita.

Dia mahu kita kembali kepadaNya.
Dia mahu kita selamat di 'sana'
Dia mahu kita merenung sebentar dan bermuhasabah kembali.

Sekarang, jawab dengan hati kita. . .

Benarkah selama ini kita telah meletakkan Dia sebagai matlamat hidup kita?

Atau tanpa sedar kita meletakkan perkara-perkara lain (nikmat-nikmat yang Dia tarik itu mungkin) sebagai tujuan hidup yang mesti kita capai?

Benarkah kita telah meletakkan pergantungan kita sepenuhnya kepadaNya?

Atau mungkin, kita meletakkan pergantungan kita kepada 'tuhan-tuhan' lain (manusia-manusia lain atau diri sendiri) lebih, berbanding Dia Yang Maha Sempurna?

Moga-moga, hati-hati yang bersih itu mampu memberikan jawapan yang jujur.

Kerana saya yakin, pasti semua tahu, bahawa apabila kita sudah mengakui Allah itu sebagai Tuhan kita, seharusnya hanya Dialah yang menjadi matlamat utama hidup kita. Dan hanya kepadaNya jualah tempat kita bergantung segala.

Dan perkara-perkara lain yang 'terkorban' (ketika diuji) itu, tidak lain hanyalah salah satu kurnia dariNya dan juga sebagai ujian pembuktian keimanan manusia.

Seharusnya ia tidak mampu menggoyah matlamat hidup serta keyakinan kita.

Selama ini, adakah itu cara kita melihat?

Kembali sedar matlamat dan peranan hidup

Kembalilah menapak bersama matlamat dan hala tuju yang jelas.

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdikan diri kepadaKu." - [Surah Ad-Dzariyat, 51: 56]

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Aku hendak menjadikan khalifah di bumi". Mereka berkata, 'Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merosak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami sentiasa bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?' Dia berfirman, 'Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'" - [Surah Al-Baqarah, 2: 30]

Manusia itu seharusnya sedar, bahawa tujuan dia tercipta di muka bumi ini adalah untuk menghambakan diri kepadaNya (melaksanakan tanggungjawab dan perintahNya, serta meninggalkan laranganNya).

Manusia itu sewajarnya sedar peranan yang perlu dia mainkan di muka bumi ini ialah sebagai khalifah; yakni dengan memakmurkan muka bumi, serta membawa manusia kembali kepada Allah, satu-satunya 'Illah' (Tuhan) seluruh semesta.

Setelah kesedaran, kefahaman, dan keyakinan tadi mendasar, semua permasalahan tadi pasti akan tampak lebih mudah. InshaAllah.

Wajar sahaja kita merasa sedih tatkala diuji, kerana itu merupakan lumrah seorang manusia. Namun, amatlah tidak wajar untuk kita merasa kecewa dan berputus asa. Sekaligus, kita tidak akan sesekali memanjangkan kesedihan yang dirasa.

Ya. Ia adalah atas keyakinan kita bahawa Allah itu Tuhan yang menciptakan segala.

Memperhambakan diri kepadaNya merupakan tujuan hidup kita.

Dan pasti, Dia tidak menciptakan sesuatu sia-sia, melainkan ada hikmahnya.

Jika kita sudah sedar akan perkara ini, maknanya, hikmah dari ujian itu seharusnya sudah nampak. Kebangkitan yang ditunggukan-tunggukan itu juga seharusnya sudah dimulakan langkahnya.

Wahai diri,

Kali ini. . .

Letakkan Dia 'bersama' ketika kamu menapak.

Dan pasti, jalan penyelesaian itu akan mula kelihatan.

" ... Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, nescaya Dia akan membukakan jalan keluar bagiNya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." - [Surah At-Talaq, 65: 2-3]

~::*SUDIKAH ENGKAU MENJADI IMAM DI SETIAP SHOLATKU*::~


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Satu ketika kau bertanya..

Sudikah kau menjadi Makmum disetiap solatku..

agar solatku lebih bermakna dan terjaga hendaknya..sudikah kau menjadi Penjaga diri

dan maruahku agar hidupku lebih tenang dan bahagia sudikah kau menjadi Pendidik hati

dan jiwaku agar rohaniku terisi hikmahNya

dan akhlakku terjaga hendaknya sudikah kau menjadi Pemerhati setiap gerak dan langkahku

agar aku tahu mana salah dan buruk lakuku sudikah kau menjadi Peneman di kala suka dan duka ku agar satu hari,

jika ujian itu datang air mataku ada yg menghapuskan..sudikah kau menjadi Pembela diriku

dan agamaku agar aku terus berada di atas jln yg benar sudikah kau menjadi Penggerak semangatku..

agar bila aku kelesuan kau mampu membei bantuan walau hanya sekadar senyuman

Sudikah kau menjadi Sahabat buat diriku..mendengar luahan hatiku agar aku boleh berbicara apa saja dgn mu

tanpa rasa ragu..Sudikah kau menjadi Penghibur ketika ku kesunyian

agar aku boleh ketawa riang

Satu ketika aku menjawab...

"Ya, Aku sudi..Kerana kau pilihanku kerana ILLAHI dan Kau juga memilihku kerana petunjuk RABBI"

Tetapi,aku kembalikan soalan ini kepadamu..sudikah kau terus menjadi IMAM di setiap SOLATKU?

jika aku sudah tidak seperti dulu?Sudikah kau pula menjadi Imam, Penjaga, Pendidik Pemerhati,Peneman, Pembela

Penggerak, Sahabat dan Penghiburku Jika suatu ketika nanti aku sudah tidak mampu lagi menjadi Makmum di setiap solatmu..Jika aku sudah tidak mampu lagi menjagamu,menemanimu memerhatikanmu,mendidikmu membelamu,menggerakkanmu menjadi sahabatmu dan menghiburkanmu Sudikah kamu wahai .....................?

Aku percaya..kau masih sudi..
"Kerana Aku pilihanmu kerana ILLAHI
dan Aku juga telah memilihmu kerana petunjuk RABBI"
Nikmatilah Percintaan itu dgn caranya yg terindah
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Tentu saja saat itu kau punya banyak pilihan
dan aku sama sekali tak masuk hitungan
aku bukan lelaki yang jika kau lihat membuatmu serasa menatap malaikat
juga bukan pria yang jika diajak bicara, membuatmu merasa ada dan berharga
dan, sulit kubayangkan apa yang ada dalam benakmu, terlebih ayah ibumu

ketika di acara khithbah –setelah rombongan keluargaku tersesat
empat jam menyusuri peta buta, ditambah tiga jam berputar sana sini-
kukatakan pada keluarga besarmu, “urusan saya adalah segera menikah
tak jadi soal besar dengan siapa. jika tak kami dapat mertua di sini,

insya Allah akan kami cari di perjalanan pulang nanti.”
aku tahu, aku terlihat tak waras dan tak tahu malu dengan kekata itu
tapi hebatnya kau memahamiku, dan tertakjub aku
karena kau bisa meyakinkan walimu, bahkan wangsamu
hm, ternyata kita memang sejiwa, seakan ketika melirikmu sekilas
hatiku berkirim pesan, “aku bukannya tak sabar. hanya tak ingin menanti.
karena ketegasan macam ini adalah juga kesabaran –juga kesiapan diusir pulang.
karena bagiku, dalam penantian, ada lebih banyak celah syaithan.”

-aku sadar, sejak peristiwa itu kau mulai mengenalku, dan

menyiapkan diri untuk kelaknya banyak-banyak menyabariku-

aku lalu tahu bahwa kau agak pemarah
tapi aku suka itu; karena marahmu selalu di atas alasan jitu
dan lagi kau tak seganas ‘aisyah yang membanting piring
ketika suaminya sedang menjamu tamu-tamu yang terbelalak lalu haru
kau juga tak sampai mengatai suami, “kau ini hanya mengaku-aku nabi!”
separah-parahnya yang kurasakan hanya tak kau bukakan pintu
jadinya seperti ‘ali ketika dimarahi fathimah, lalu tidur berselimut debu
dan ketika itulah dia mendapat panggilan cinta dari mertua: abu turab

dan lebih dari itu kau memintaku menjadikanmu khadijahku
itu artinya kau akan meneladaninya; misalnya dengan tak bertanya
ketika kau lihat beban menekuk mukaku, menggontaikan tubuhku
lalu kau mempersilakanku berbaring bukan di kamarmu, menyelimutiku

karena begitulah yang dilakukan khadijah ketika suaminya ditimbuni risalah
tapi menjadikanmu khadijah artinya juga;

takkan ada selain dirimu, sebelum Allah memanggilmu

soal yang ini doakan aku kuat; dan aku tak pernah berdoa agar terjadi cepat-cepat

tapi lima tahun bersamamu cinta, ada banyak yang tak bisa diungkap dengan kata

ringkasnya begini: engkaulah separuh agama, penjaga ketaatanku..

Semoga bermanfaat...

Senin, 21 Maret 2011

SEBUAH MOTIVASI DARI SAYA UNTUK ANDA !


Ketika usia kita masih belasan tahun, atau lebih tambah sedikit antara 20 tahunan, kita masih jual mahal dan memilih-milih setiap ada yang datang kepada kita. Bagi yang wanita; ada Ikhwan baik-baik dan karyawan biasa datang meminang, kita tolak dengan halus atau bahkan dgn terang2an kita bilang 'Gak level'. Ada pemuda yang serius mengajukan taaruf tapi dia masih mahasiswa dan pekerja freelance, kita bilang dia belum punya masa depan. Ada seorang yg sudah bekerja sebagai pegawai negeri tetap tapi dia miskin, kita bilang 'status sosialnya gak sama dgn keluargaku'.



Begitupun dengan sang pria; ketika ada akhwat baik-baik datang mengajukan diri utk dipinang, kita bilang 'wanita kok melamar, gak tahu malu..'. Saat ada gadis yang baru lulus SMA tapi sudah berani menikah dan mencari suami, kita bilang 'lanjutin kuliah dulu biar pinter, biar gak ketinggalan jaman...', dan segudang alasan lain yg terasa dibuat-buat.



Kini, sang pria atau si wanita sudah hampir memasuki usia kepala tiga. Peluang cinta yang dulu menyapa kini tak pernah sekalipun hadir lagi. Orang tua sudah mendesak ingin agar kita segera menikah, dan akhirnya kitapun kebingungan. Dengan nada putus asa enak saja mulut ini berucap: " Mana jodoh yg dijanjikan Allah kepadaku? kenapa tak kunjung datang...?".

Nah, kalo sudah begini siapa yang harus disalahkan...???

INGAT..ALlah tidak pernah sedikitpun menzalimi hambaNya.



Ya, sebenarnya faktor yang paling utama mengapa keinginanmu belum dikabulkan, padahal usia sudah waktunya, tujuan sudah mulia, bahkan mungkin kemampuan financial sudah ada. Hanya satu faktor penyebabnya. Yaitu perbedaan persepsi antara Kita dan Allah. Kita seringkali menganggap bahwasanya apa-apa yang sesuai dengan keinginan kita itulah yang terbaik bagi kita, padahal tidak selamanya loh, "

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.(baca QS. Al-Baqarah : 216).



Coba kita tengok sedikit ke belakang. Dulu kita begitu jual mahal menolak setiap cinta yg datang, mentang2 kita masih cantik, masih muda dan seorang mahasiswi pula, dengan tanpa berpikir lagi terang2an menolak tanpa tahu apakah dia memang benar2 jodoh kita atau bukan. Tidak mau sedikitpun membuka mata dan telinga tentang niat baik seseorang yg hendak menggenapkan dien mereka karena Allah daripada bermaksiat dengan melakukan pacaran. Mana yg lebih mulia ukhti, seorang pria yang mengajakmu menikah atau yg mengajakmu berpacaran..?? Hal ini sering luput dari perhatian kita..!!!



Sekarang, yang terjadi adalah kita begitu berharap ada seseorang yg datang kepada kita dengan menurunkan kriteria yg dulu kita patok sebagai harga mati. Kalau dulu kita mengharap calon yg kaya dan ganteng, sekarang tidak perlu kaya dan ganteng yang penting dia serius dan bertanggung jawab. Dan standart kriteria laen yg sengaja kita turunkan agar cepat mendapatkan jodoh. Hmmm....pantaskah kita berbuat demikian???



Yaa akhi wa ukhti sudaraku fillah..

Diluar sana, ketahuilah BUKAN hanya dirimu yg mengalami hal ini. Dibelahan bumi yg sama kita huni ini, ada banyak ribuan bahkan jutaan gadis yang mengalami masa yg sama seperti dirimu. Putus ada dan gamang dengan pertanyaan dalam hidup ini 'kapan giliranku', tanpa ada pasangan jiwa yg bener2 akan datang menemui kita. Tapi haruskah engkau sebagai seorang muslimah yg paham agama mesti putus asa dari rahmat Allah? Setelah sujud terakhir shalat malam yang panjang, tunduk. Ada tetesan tak berbunyi bergulir di atas pipi. Kesunyian itu tiba-tiba datang lagi tanpa meminta izin lebih dahulu.



Dan sahabatku.., bila kau salah satu dari perempuan bersimpuh itu, sabarlah. Benar, tidak mudah. Tapi tidak ada yang salah dengan janji Nya. Janji Nya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus denagn kesabaran yang berdarah-darah.

Jangan lelah muliakan dirimu. Bukan untuk dia. Juga bukan untuk dirimu sendiri. Tapi semata hanya untuk Rabb-Mu. Sungguh, itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang berbeda. Dan Mahabenar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama kemuliaan pernikahan.



Ukhti, kalian adalah tulang rusuk yang hilang. Jika kalian dalam penantian, maka jadikan penantian itu jalan menuju keberkahan, yaitu PENANTIAN DENGAN IMAN. Menanti bukan berarti berdiam diri, atau menunggu tanpa arti. Kalian adalah bidadari yang dicari. Sebelum pemilik tulang rusuk datang menjemput, isilah masa penantianmu dengan taqwa, sabar, do’a dan tawakkal. Meski kau boleh mengajukan proposal lebih dulu, tapi saya yakin, al-Haya’ yang menjadi perisai bagimu akan membuatmu urung untuk mengungkap perasaan. Cinta yang tak mampu kau ungkap. cinta yang hanya kau dekap dalam bungkam. Karena mungkin kau tak seberani Khadijah…



Tidak perlu gelisah yaa ukhti. Gunakan masa penantian ini sebagai motivasi untuk terus memperbaiki diri lahir batin, berusaha terus utk menjadi pribadi yg sholeh dan sholehah agar dirimu pun makin cantik luar dalam, sehingga engkau akan menjadi sosok muslim dan muslimah yg tangguh, kuat, tertarbiyah, dan pribadimu pun akan makin dewasa dan bermutu.

Jadikan masa penantian ini sebagai bentuk ujian kesabaran dari Allah, sampai dimana kita memaknai kesabaran kita tersebut. Karena janjiNya kepadamu sangat indah : "...Dan hanya orang2 yang bersabarlah yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas " ( QS.Az-Zumar, 10 ).



Sehingga ketika Allah benar2 telah menganggapmu sudah mampu, sudah siap lahir batin untuk menggenapkan dien ini, maka Putera Langit dan Bidadari itupun akan dikirimkam kepadamu tanpa diminta. Dan engkaupun akan menyambutnya dengan tersenyum dan air mata bahagia sambil berbisik, " Subhanallah..ternyata jodohku yg dijanjikan Allah keren sekali" !



Hmmm..mulai sekarang benahi dirimu. Tata dan perbarui lagi hatimu. Ubahlah cara pandangmu kepada Allah dan tetap berprasangka baik kepadaNya. Sambut masa depanmu dengan optimis, penuh percaya diri dan semangat tinggi.

Hamasah saudaraku akhi wa ukhti..



Barakallahufikum..semoga bermanfaat

Wassalamualaikum

^^^^^ BILA ini SUJUD TERakHIrku ^^^^^^

Itikaf Rindu …. Meyulam Tafsir cinta … Kubaca pujian dalam rokaat sujud-ku di waktu malam .. .. Kutandai sejadah dengan tasbih kesetiaan …, Tapi air mata ini tak juga menetes menjadi malaikat …. Lalu kubacakan hati ini dengan sejuta Ayat-Ayat suci penuh dengan syahdu … Telah kusampaikan catatan hati melalui lembar sejadah di setiap jengkal sujudku … Bening air mata yang keluar melalui sungai –sungai kecil mengatarkan air kerinduan pada-Nya .Sehingga Kata –Kata ini menjadi saksi di saat Mengingat-Mu …


Kesusahan dan derita itu indah..jika ia kerana ALLAH..kerana derita dan kesusahan itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang membuat kamu susah dan derita..

Maka, niatlah segala perasaan kita hanya untuk ALLAH..HANYA UNTUK MENDAPATKAN KEREDHAAN ALLAH...

JUJURLAH kepada ALLAH..atas segala yang menimpa kamu...atas segala yang diperbuatkan oleh kamu..

dan KEMBALIKANLAH SEGALA PERASAAN itu kepada ALLAH kembali..kerana ALLAH jua lah yang memberi segala perasaan itu..

Jika ia MEMBERI KEBAIKAN dan menghapuskan dosa-dosa untuk kamu, menyempunakan diri kamu di kemudian hari, maka REDHALAH dengan perasaan itu..mohonlah, berdoalah agar ALLAH perbaiki diri kamu...dan BERUSAHA lah untuk MUHASABAH diri..cari di mana KELALAIAN kamu selama ini...dan BERUSAHALAH memperbaiki diri...

Jika perasaan itu MENAMBAHKAN DOSA-DOSA kamu, maka MOHONLAH DIHILANGKAN ..hanya kerana takut akan MURKA, AZAB ALLAH di 'sana' nanti..

SERAHLAH DIRI kepada ALLAH..dalam APA sahaja yang berlaku kepada kamu..InsyaALLAH, ALLAH akan mengembalikan kembali perasaan-perasaan kamu itu mengikut apa yang TERBAIK untuk kamu…

Percayalah, ALLAH TIDAK PERNAH menyiksa kamu, kerana bukan itu tujuan kamu diciptakan..

ALLAH sentiasa merindui dan mencintai kamu, hamba-hambaNYA ,lebih dari segala manusia yang ada di muka bumi ini...

ALLAH memberi perasaan-perasaan itu untuk memberi 'isyarat' CINTA dan KASIH SAYANG NYA untuk kamu KEMBALI kepada NYA...kembali tenang HANYA jika BERSAMANYA...

JIka masih belum ketemui 'keindahan' itu, sekurang-kurangnya kamu mendapat REDHA ALLAH..kerana kamu MENGINGATI DIA dan BERNIAT HANYA KERANA DIA di setiap apa sahaja yang menimpa kamu...

Apakah yang lebih bernilai dari REDHA ALLAH? dari RAHMAT ALLAH? dari KETENANGAN daripada ALLAH? dari perasaan KEINDAHAN hanya dengan 'BERSAMA' ALLAH?

InsyaALLAH, kamu, kita semua akan ketemu ‘keindahan’ itu…jika kerana ALLAH...percayalah…

Sabtu, 19 Maret 2011


Satu masa telah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan cintaku
Sulit untuk aku ungkap semua
Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan semua yang kau rasakan
Cinta itu kita yang rasa
Bila sengsara hati kan merana
Wahai pujangga cinta
Biar membelai indah
Telaga di kalbuku
Jujurlah pada hatimu
Ada apa dengan cinta...

Tak Pernah Berlalu

Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
Kadang cinta tak tertebak, tak terduga, tak ada yang tau rahasia hati, rahasia cinta, tapi apakah kita akan membiarkan orang tercinta kita berada dalam kebimbangan? hanya puisi cinta ini yang dapat ku persembahkan, teruntuk mu kasih ku… sayang ku… pujaan hati ku.. :)
resah dan gelisah terasa ketika detik detik terakhir engkau kadir,,kata yang aku nanti tidak juga tertuang ,,apakan mampu engkau ucapkan kata itu buatku???…aku tidak tau pasti apakah kau mampu atau tidak karena semua kata kata yang akan terucap sudah tertuang semua dari langkah dan gerakmu menghampiriku dalam hari hari terakhir ini..
Read More »

kasih

Kekasih…
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana
kekasih…
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan
kekasih…
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup
kekasih…
karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu
kekasih…
butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa
kekasih…
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri

Jumat, 11 Maret 2011

cinta itu adalah karunia..
karunia yang diberikan kepada setiap insan
cinta itu terkadang menyakitkan,tatapi juga menyenangkan..
cinta dapat dikatakan menyakitkan bila lo mencintai seseorang dan seseorang itu tak pernah menganggap bahwa cinta lo itu tulus dari dalam hati…
tapi cinta bisa dikatakan menyenangkan ketika engaku mengungkapkan kata cinta kepada seseorang yang kau cintai dibalas dengan kata-kata manis yang keluar dari mulut orang tersebut…
Cinta telah di berikan kepada setiap manusia..
entah miskin, maupun kaya..
setiap orang pasti kelak akan merasakan apa itu CINTA…
Cinta seperti matahari, ia tetap bercahaya. Walau malam menjelma, cahayanya pada bulan tetap menerangi kekadang ia juga gerhana tetapi akan kembali jua kecerahannya.
Cinta adalah santapan jiwa. Jiwa tanpa cinta bagai rumah yang kosong. Cinta tanpa menjiwai bagai layang-layang putus tali.
Cintu adalah buta…cinta tidak mengenal usia, paras rupa, mahupun kekayaan dan harta karun, tetapi dari keikhlasan dari hati setiap insan antara satu sama lain.
Tidak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu dan sikap ramahmu kadang kala dibalas dengan sikap tidak sopan. Jika cinta suci tidak datang daripada tabiatnya, maka tidak ada gunanya cinta yang dibuat-buat.
Sayang tidak bermaksud cinta. Suka tidak serasi dengan cinta. Kagum tidak bererti cinta. Bangga tidak semestinya cinta. Cinta adalah CINTA .
Cinta itu seperti sinar matahari, memberi TANPA mengharap kembali. Cinta itu seperti sinar matahari, TIDAK MEMILIH siapa yang ia sinari. Cinta itu seperti sinar matahari yang MEMBERI KEHANGATAN DI HATI..
Cinta umpama ‘treasure hunt’. Cita cita dan tujuan kita satu untuk menuju ke penamat yang paling mengembirakan. Namun di dalam perjalanan kita akan menghadapi pelbagai rintangan dan cabaran. Andainya tidak mampu meneruskan, kita akan tersungkur dan hadiah utamanya akan di kebas oang lain. Tetapi tak usahlah kecewa. Walaupun hadiahnya tidak kita perolehi, tetapi keseronokannya kita sudah rasa. Jadi bercintalahsepenuh hati. Namun janganletakkan harapan terlalu tinggi.
Kekecewaan terlalu pahit untuk ditelan, terlalu payah untuk dilupakan namun dalam cinta pasti akan merasai kecewa dan dikecewakan walau bukan itu matlamat dalam setiap percintaan.
Kadangkala orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cintanya padamu kerana orang itu takut kau berpaling dan menjauhinya. Dan bila dia suatu masa hilang dari pandanganmu….kau akan menyedari dia adalah cinta yang tidak pernah kau sedari….
Cinta suatu yang indah, cinta boleh buat kita gundah, cinta buat hati berdarah dan cinta jua boleh membawa kesalan yang tak sudah..